iklan banner

Pemijahan Ikan Manfish


Pemijahan Ikan Manfish (miniaquarium) - Manfish atau yang dikenal juga dengan makna angel fish datang dari perairan amazon, amerika selatan. manfish ( pterophyllum scalare ) tergolong ke di dalam famili cichlidae, mempunyai sinyal tanda morfologis dan kebiasaan sebagai berikut :
  • Memiliki warna dan jenis yang bervariasi
  • Bentuk tubuh pipih, dengan tubuh layaknya anak panah
  • Sirip perut dan sirip punggungnya membentang lebar ke arah ekor, sampai tampak sebagai busur yang berwarna gelap transparan
  • Dibagian dadanya ada dua buah sirip yang panjangnya menjuntai sampai ke segi ekor.
  • Membuat perlindungan dan bikin perlindungan keturunannya.
  • Berupa omnivorus
  • Tergolong mudah terima bermacam jenis makanan di dalam bermacam bentuk dan sumber
Beberapa jenis ikan manfish yang dikenal dan telah berkembang di indonesia salah satunya yakni : diamond ( berlian ), imperial, marble dan black-white.

Diamond berwarna perak mengkilat sampai hijau keabuan. dibagian kepala atas ada warna kuning hingga coklat kehitaman yang menyusur sampai segi punggung. manfish imperial mempunyai warna basic perak, tetapi tubuhnya dihiasi empat buah garis vertikal berwarna hitam/coklat kehitaman. manfish marble memiliki warna campuran hitam dan putih yang membentuk garis vertikal. tetapi manfish black-white mempunyai warna hitam menghiasi separuh tubuhnya segi belakang, dan warna putih menghiasi separuh segi depan terhitung segi kepala.
Pengelolaan induk ikan manfish mungkin sajakan induk setelah umurnya menggapai 7 bln. dengan ukuran panjang sekitar 7, 5 cm. Untuk menggapai hasil yang optimal, induk harus dikelola dengan baik salah satunya dengan pemberian pakan yang baik layaknya jentik nyamuk, cacing tubifex, atau chironomous. selain itu karena induk ikan manfish sangat peka pada serangan penyakit, maka perlu diberikan perlakukan obat dengan periodik obat yang biasa digunakan salah satunya oxytetracycline dan garam.

Sebelum akan dipijahkan, induk manfish dipelihara dengan massal ( jantan dan betina ) terutama dulu di dalam 1 aquarium besar ( ukuran 100x60x60 cm3 ). setelah masak telur, induk manfish bisa berpasangan dan memisahkan dari ikan yang lain. induk yang berpasangan tersebut sudah dapat diambil dan dipijahkan pada area pemijahan.

Selain itu dapat ditangani, yaitu memasangkan induk manfish dengan segera setelah tahu induk jantan dan betina. induk jantan dicirikan dengan ukuran tubuh yang makin besar di banding dengan induk betina. kepala induk jantan terlihat agak besar dengan segi pada mulut ke sirip punggung berbentuk cembung, serta bentuk badan lebih ramping di banding dengan ikan betina. sesaat induk betina dicirikan oleh ukuran tubuh yang lebih kecil dan bentuk kepalanya yang lebih kecil dengan segi perut yang makin besar/gemuk serta terlihat agak menonjol.

Teknik pemijahan ditangani di akuarium berukuran 60x50x40 cm3 dengan tinggi air ± 30 cm. ke di dalam
akuarium tersebut diberikan aerasi untuk menyuplai oksigen.

Ikan manfish bisa tempelkan telurnya pada substrat yang halus, contohnya potongan pipa pvc yang telah disiapkan/ditempatkan di dalam akuarium pemijahan. karena ikan manfish condong senang kondisi yang gelap dan tenang, maka pada dinding akuarium dapat ditempelkan kertas atau plastik yang berwarna gelap.

Induk manfish bisa memijah waktu malam hari. induk betina tempelkan telurnya pada substrat dan diikuti ikan jantan yang menyemprotkan spermanya pada semua telur, sampai telur-telur tersebut terbuahi. jumlah telur yang dihasilkan masing-masing induk berkisar pada 500-1000 butir. selama hidup pemijahan tersebut, induk terus diberi pakan berupa cacing tubifex, chironomous atau daphnia.

Penetasan telur dan pemeliharaan larva telur yang menempel pada substrat sesudah itu dipindahkan ke akuarium penmetasan telur ( berukuran 60x50x40 cm3 ) untuk ditetaskan. pada air media penetasan sebaiknya ditambahkan obat anti jamur, salah satunya methyline blue dengan dosis 1 ppm. membuat perlindungan kestabilan suhu, maka ke waktu media penetasan telur tersebut digunakan pemanas air ( water heater ) yang dipasang pada suhu 27-28oc.

Telur manfish bisa menetas setelah 2-3 hari, dengan derajat penetasan telur berkisar 70-90%. sesudah itu paralon area penempelan telur diangkat dan ditangani perawatan larva hingga berumur ± 2 minggu.

Pakan yang diperoleh selama pemeliharaan larva tersebut berupa pakan alami yang pas dengan bukaan mulut larva dan memiliki kandungan protein yang tinggi, salah satunya nauplii artemia sp. pakan tersebut diberikan 2 kali 1 hari ( pagi dan sore ) hingga larva berumur ± 10 hari dan dilanjutkan dengan pemberian cacing tubifex.

Pendederan dan pembesaran
Setelah berumur 2 minggu, benih tersebut dapat ditangani penjarangan untuk lalu ditangani pendederan sampai ikan berumur 1bulan.

Langkah setelah itu yakni memanen benih tersebut untuk dipindahkan ke di dalam bak/wadah pembesaran. di dalam tentang ini dapat digunakan bak fiber atau bak semen, bergantung wadah yang ada. selama hidup pembesaran, diupayakan agar ada aliran air ke di dalam wadah pembesaran walau sedikit. padat penebaran untuk pembesaran ikan manfish berkisar 100 ekor/m2. Pakan yang diperoleh berupa cacing tubifex atau pellet sampai benih berumur sekitar 2 bln.. ukuran yang dicapai biasanya berkisar 3 - 5 cm. apabila pakan dan mutu air beri dukungan, sintasan pada waktu pembesaran dapat menggapai 70-90%. sesudah itu benih manfish dapat dibesarkan lagi hingga menggapai ukuran calon induk atau induk dengan padat penebaran yang lebih kecil.

Penyakit dan penanggulangannya
Ikan manfish dikenal cukup peka pada serangan penyakit, sebab itu diperlukan pengelolaan dengan baik dengan membuat perlindungan mutu air dan jumlah pakan yang diperoleh. beberapa jenis parasit yang biasa menyerang benih/induk manfish salah satunya yakni : trichodina sp., chillodonella sp. dan epystilys sp. tetapi bakteri yang menginfeksi yakni aeromonas hydrophilla.

Beberapa jenis obat yang dapat digunakan untuk menanggulangi serangan penyakit parasitek salah satunya : formalin 25%, nacl 500 ppm. tetapi untuk penyakit bakterial dapat digunakan oxytetrachycline 5 - 10 ppm dengan langkah perendaman 24 jam.
Previous
Next Post »
Thanks for your comment