iklan banner

Membudidayakan Artemia

Membudidayakan Artemia saat ini kerap dikerjakan untuk keperluan pakan ikan serta pakan hewan peliharaan laiannya. 

Artemia yaitu sejenis udang primitif. Artemia hidup planktonik di persiran yang berkadar garam tinggi, sedang suhu yang dikehendaki pada 25°C-30°C. 

Artemia untuk plankton tak bisa menjaga diri pada pemangsa musuh-musuhnya karena tak memiliki langkah untuk membela diri. Satu - satunya langkah untuk menghindari diri dari pemangsa yaitu anugerah alloh yang berbentuk lingkungan hidup berkadar garam tinggi. 

Artemia dewasa beratnya meraih 10 mg serta panjangnya meraih 1-2 cm. dengan cara alami makanan artemia yaitu sisa-sisa jasad hidup yang tengah menghancur, ganggang renik, bakteri, serta cendawan. 

Terdapat banyak type ganggang hijau yang umum dimakan oleh artemia diantaranya : lambertia, cladophora, platymonas, serta ada banyak lagi yang lain, sedang yang dari ganggang biru, yakni oscillatoria. 

Artemia cuma dapatmenelan makanan yang memiliki ukuran kecil saja, yakni seputar 50 mikron ke bawah, sedang makanan yang memiliki ukuran di atasnya telah tak bisa menelannya lantaran langkah mengambil makanan yaitu dengan menelannya bulat-bulat. Artemia yang telah berusia 2 minggu yaitu artemia dewasa. 

Langkah perkembangbiakkan artemia ada dua kelompok, yakni : 
a. Perkembangbiakkan biseksual 
b. Perkembangbiakkan patenogenetik 

Perkembangbiakkan biseksual sebaiknya lewat perkawinan pada induk betina serta induk jantan, sedang perkembangbiakkan patenogenetik tak ada perkawinan induk jantan serta induk betina, jadi induk betina bakal beranak dengan sendirinya tidak ada perkawinan terlebih dulu. 

Pada perkembangbiakkan keduanya itu bisa berlangsung dengan cara bertelur serta beranak. Hal semacam itu benar-benar di pengaruhi oleh situasi lingkungannya. Jika situasi lingkungannya cukup baik, artemia bakal berkembang biak lewat cara beranak atau melahirkan. Walau demikian, jika situasi lingkungannya kurang baik artemia bakal berkembang biak lewat cara bertelur. 

1. Pembibitan Artemia 

Dawasa ini telah banyak telur artemia yang telah di awetkan dalam kaleng yang bisa kita pakai untuk bibit. Apabila kita telah memperoleh telur, pekerjaan kita setelah itu yaitu menetaskan telur-telur itu jadi bibit. 

Langkah untuk menetaskan telur artemia mesti memakai wadah kusus yakni wadah yang terbuat dari plastic yang kita wujud jadi kerucut, sedang ukurannya bergantung selera mulai yang berkapasitas 3 liter, 5 liter hingga yang besar, yakni 75 liter, sedang media yang kita pakai yaitu air laut umum yang kandungan garamnya berkisar 30 per militer. Tetapi, untuk memperoleh hasil penetasan yang tambah baik, kita mesti turunkan kandungan garam itu jadi 5 per militer lewat cara diencerkan atau digabung dengan air tawar umum, sedang untuk menstabilkan keasaman air laut pada saat inginceran maka butuh digabung dengan NaHCO3 sejumlah 2 gram/liter. 

Sebelum saat telur-telur itu kita masukkan ke wadah penetasan, terlebih dulu mesti di rendam ke dalam air tawar lebih kurang 1 jam. Lalu kita saring serta kita tiriskan hingga airnya selesai, barulah kita masukkan ke dalam wadah penetasan. 

Dalam sistem penetasan ini yang butuh kita cermati supaya memperoleh bibit yang baik yaitu : 
  • Suhu air mesti dijaga kesetabilannya yakni seputar 25°C-30°C. 
  • Kandungan oksigen mesti senantiasa di atas 2 miligram/liter. Hal semacam ini dikerjakan dengan pemberian aerator maupun blower. 
  • Penyinaran yang cukup, umumnya dibantu dengan cahaya dari lampu neon sejumlah 2 buah dengan kemampuan daya 60 watt yang di gunakan di samping wadah dengan jarak seputar 20 cm. 
  • Telur –telur yang telah kita masukkan ke dalam wadah penetasan maka dalam kurun saat 35 jam telur itu menetas jadi naupilus, setelah itu naupilus itu mesti selekasnya kita ambillah lewat cara mematikan pengudaraan terlebih dulu lalu sisi atas wadah penetasan kita tutup dengan kain, sedang sisi bawahnya kita sinari lebih kurang 5-10 menit, dengan maksud untuk memisahkan anak artemia dengan cangkang telurnya, lalu anak artemia itu kita sedot dengan selang lalu kita bersihkan hingga bersih dari kotorannya. Setelah itu, bibit artemia itu bisa kita pakai untuk pembudidayaan dengan cara massal. 


2. Budidaya dalam jumlah besar 

Dalam budidaya artemia dengan jumlah besar terdapat banyak hal yang perlu kita cermati betul-betul, yakni : 
a. Wadah pemeliharaan 

Dalam pembuatan wadah pemeliharaan ini, kita bisa membuatnya dari bak semen, plastic, serta kayu. Kita bisa beli bak itu berbahan fiberglass. Bak yang kita buat berupa persegi panjang dengan ukuran bergantung untuk pemeliharaan yang di idamkan, wujud pojok bak bisa kita buat melengkung, menyerong, maupun tegak lurus umum. 

Dalam pembuatan bak tersebut di tengahnya butuh kita gunakan penyekat yang di gunakan membujur sejajar dengan segi panjang bak. Pengisian air diusahakan sama juga dengan jarak pada penyekat tengah dengan segi bak yang panjang. 
Agar air dalam bak berlangsung sirlukasi, butuh kita gunakan alat pembangkit arus air yang umum dimaksud AWL (air water lift). 

b. Penyaringan air 

Dalam pembididayaan artemia, penyaringan air adalah aktivitas yang berkaitan dalam bak dengan sistem air berputar. Penyaringan air ini mempunyai tujuan untukn bersihkan kotoran-kotoran yang tertimbun didalam bak yang apabila tak dibikin bersih bakal menyebabkan penurunan kandungan oksigen serta keasaman air yang bertakibat kurang berhasilnya dalam pembudidayaan. 

Penyaringan air dikerjakan dengan memakai kotak keping penyaring yang berupa sisi empat yang terdiri jadi dua sisi, yakni sisi pertama untuk pemasukan air serta sisi ke-2 adalah sisi ingindapan kotoran. Hal semacam ini berlangsung lantaran air mengalir lewat keping penangkap kotoran yang permukaannya kasar serta kita gunakan dengan kemiringan 40°C. 

Dalam pembuatan kotak penyaring, ukurannya yaitu 10 Persen dari ukuran bak pemeliharaan. 
Supaya didalam mengalirkan air ke kotak penyaringan artemia tak turut, ujung pipa penyaringan itu kita tambal dengan tabung penyaring dengan ukuran mata saringan sesuai sama dengan usia artemia. 

c. Langkah pemeliharaan 

Seperti sudah di jabarkan diatas bahwasanya dalam pelihara artemia bisa mengginakan air laut yang telah diencerkan kandungan garamnya, yakni 5 per millimeter serta keasamannya terus stabil butuh di beri penambahan NaHCO3 sejumlah 2 gram/liter. Diluar itu, kita bisa pula memakai air laut tiruan dengan ketentuan-aturan yang sudah di tetapkan campurannya. 

Dalam pemeliharaan artemia ini, butuh diberikan makanan penambahan untuk mendukung perkembangan artemia supaya cepat besar serta sehat. Makanan penambahan itu, diantaranya bekatul, tepung terigu, tepung beras, ragi roti, serta ada banyak lagi yang lain. 

Dalam pemberian makanan penambahan, bekatul yang kita beli dari warung atau penggilingan padi tak segera kita berikanlah demikian saja, tetapi mesti diolah terlebih dulu lewat cara : bekatul itu kita ayak dengan air garam dengan perbandingan 1 liter air garam digabung dengan bekatul halus sejumlah 75-150 gram, kemudian, kita blender serta kita saring lagi dengan kain saringan yang halus, barulah kita bisa berikanlah untuk makanan penambahan. 

Pemberian makanan penambahan mesti kita cocokkan dengan tingkat kekeruhan air. untuk mengukur kekeruhan air, kita bisa memakai papan yang kita cat putih serta kita beri taraf cm. Jika kita bakal anggota makan, papan itu bisa dipakai untuk mengukur kekeruhan air. 

d. Usaha prmbesaran 

Kegiatran pembesaran ini dikerjakan dengan maksud untuk membuahkan artemia dewasa. Pada mulanya, kita mesti mencari benih untuk di besarkan. penebaran benih baiknya dikerjakan mendekati senja agar tak berlangsung stress disebabkan pergantian suhu yang mendadak. 

Esok harinya benih yang kita tebarkan telah mulai memerlukan makan, maka butuh diberikan nakanan penambahan seperlunya untuk bikin kekeruhan air sedalam 20 cm, baru sesudah airnya jadi jernih lagi pemberian makanan kita kerjakan lagi, demikian selanjutnya hingga saat pemanenan. 

Panen artemia bisa kita kerjakan jika ukuran artemia telah meraih 8 mm atau lebih kurang telah berusia 2 minggu. 

Langkah penangkapan artemia dikerjakan dengan jalan mematikan aerasinya terlebih dulu serta ditunggu hingga kandungan oksigennya mulai turun. Karena apabila kandungan oksigen turun, artemia bakal naik ke permukaan untuk bernapas. Baru sesudah artemia naik ke atas permukaan kita kerjakan penyerokan dengan 

Suatu seser yang terbuat dari kain yang halus. 
Artemia yang telah dipanen itu bisa segera kita berikanlah untuk makanan hewan peliharaan kita, atau bisa kita taruh terlebiha dulu dalam almari es untuk pembekuan. 
Previous
Next Post »
Thanks for your comment