iklan banner

Menghindari Ikan Koi Mati Mendadak

Menghindari Ikan Koi Mati Mendadak

Menghindari Ikan Koi Mati Mendadak  | Mini Aquarium -Momok yang cukup menakutkan untuk penggemar ikan koi yaitu kematian mendadak dalam jumlah besar. Kematian massal pada ikan koi sering dihadapi pembudidaya ataupun penghobi ikan koi. Bermacam pertanyaan serta kebimbangan kerap menghinggapi beberapa penghobi tentang pemicu kematian mendadak ikan koi dalam jumlah besar itu. Belum hilang stress disebabkan musnahnya ikan-ikan koi yang paling disayangi, pertanyaan tentang pemicu matinya koi juga susah untuk didapat jawaban yang pasti.

Pengalaman dalam mengatasi peristiwa kematian serta penyakit koi jadi pelajaran bernilai yang utama dipunyai oleh penghobi koi. Ada beragam jenis karena yang menyebabkan ikan koi mati mendadak dalam jumlah besar. Umumnya orang memvonisnya dengan penyakit yang dikarenakan oleh Virus Herpes pada koi (KHV). Penyakit menakutkan pada koi yang mampu memusnahkan semua ikan koi tanpa ada bekas. Tetapi sesungguhnya tidak tiap-tiap kematian massal ikan koi dikarenakan oleh KHV itu.

Saat sebelum memvonis pemicu kematian ikan koi dengan cara mendadak dalam jumlah besar itu sebaiknya kita mengecek banyak hal yang mungkin saja menyebabkan koi sakit sampai pada akhirnya mati.

Biasanya penyakit pada ikan koi bakal menjangkit ketika kehadiran ikan-ikan baru, baik semasa karantina atau selanjutnya. Dalam sebagian masalah, kwalitas air (terlebih ammonia, pH, suhu serta toksin lain) serta kepadatan ikan belebih, berperan positif dalam jadi parah kisah penyakit ini. Penyakit ini makin kemungkinan besar terjadinya pada keadaan air dengan tingkat kesadahan yang tinggi (GH/General Hardness tinggi).

Untuk menghadapi penyakit sebaiknya senantiasa lakukan karantina serta memberi perhatian pada ikan baru atau pergantian musim. Lantaran saat inkubasi penyakit pada ikan koi umumnya pada 2 hingga 3 minggu. Namun jika ada ikan yang telah membawa penyakit dari tempat pada awal mulanya, jadi dalam periode waktu kurang dari 12jam tanda-tanda klinisnya mulai terlihat.
Gejala-Gejala Klinis Penyakit Koi

Untuk mendeteksi penyakit pada koi kita dapat mencermati tanda-tanda klinis awal yang berlangsung hingga perlakuan dapat lebih cepat. Dengan cara umum tanda-tanda serta sinyal awal, ikan terlihat malas-malasan, nafsu makan hilang, gerakan pernafasannya lebih cepat, serta condong pilih ada di basic kolam atau diam mengambang di dalam kedalaman kolam.

Menghindari Ikan Koi Mati Mendadak

Pada tanda-tanda awal ini produksi lendir terlihat semakin banyak, serta sesekali tampak lendir keluar dari insang serta terus melekat. Lendir berlebihan ini cuma step awal saja yang mengakibatkan sisik terlihat semakin kemilau. Bila masih tetap bertahan hidup, lendir bakal berhenti berproduksi serta kulit mulai terlihat normal lalu kusam serta pada akhirnya kering. Tanda-tanda umumnya diawali di seputar pangkal ekor, seputar dada serta perut sisi bawah, yang pelan-peln jadi makin kasar serta terkadang terlihat seperti bertabur pasir.

Pemicu Penyakit Koi
Dari beragam jurnal ikan internasional yang terbit, beragam type bakteri dilihat dalam masalah ini, termasuk juga Aeromonas hidrophila, Asorbria, Acavide, Asalmonicida serta Flavobacterium psychophila. Tidak satupun dari mereka diketemukan dalam masalah penyakit ini, baik pada jaringan korban yang di cermat ataupun hasil penilaian mikroskop electron.

Rangkuman dari sebagian negara yang perduli dengan tragedi penyakit ini, menyimpulkan tanda-tanda awal penanggung jawab peristiwa penyakit ini yaitu infeksi sejenis virus (viral infection). Studi perihal penyebaran sumber penyakit ini telah dikerjakan oleh beberapa pakar di jerman serta USA, termasuk juga diantaranya University of California. Tetap harus belum terang lantaran lain tempat lain juga virus pemicunya.
Perlakuan Penyakit Koi

Hingga sekarang ini belum ada satu obatpun yang bisa dipercaya menangani efek penyakit ini. Menambahkan garam ikan ke air lebih berguna pada pencegahan terjadinya serangan seconday diseases. Tanda-tanda klinis cuma berlangsung pada ikan-ikan yang terinfeksi yang alami pergantian suhu air dengan cara mencolok pada 18-26 derajat Celcius.
Dengan merekayasa suhu air, diinginkan bakal memberi hasil yang tambah baik. Menaikan suhu air diatas 26 C hingga kematian koi tidak berlangsung lagi, serta lalu dengan cara bertahap turunkan suhu bakal meminimal angka kematian.

Lantaran cukup bukti bahwa ikan yang ada pada suhu 18-26 C punya potensi alami serangan agen penyakit ini, jadi aspek suhu dikira mempunyai andil besar dalam ledakan penyakit ini.

Di Negara Israel, beberapa petani Koi tingkatkan kekebalan ikan lewat cara manipulasi suhu air dengan cara regular. Mereka menyebutkan ikan-ikan yang lulus ujian ini juga sebagai “ikan berkekebalan alami” (naturally immune fish) serta dapat dibuktikan tingkat kematian yang umumnya meraih 80%atau semakin dapat turun sangatlah fantatis dibawah 5%.

Mereka juga mencatat bila ikan-ikan berkekebalan alami itu lebih kuat serta tahan pada beragam pergantian keadaan kolam. Ini dapat di aplikasikan oleh petani-pateni koi di Blitar.

Menghindari Ikan Koi Mati Mendadak
Lantaran beberapa besar masalah berlangsung ketika pemasukan ikan-ikan baru, jadi bisa diambil kesimpulan bahwa penyakit ini lantaran ada kontak langsung pada ikan koi sehat dengan ikan koi berpenyakit. Bila kolam kita sendiri yang telah di huni koi kurun waktu beberapa puluh bln. atau th., tak perlu cemas bakal serangan siluman ini, sepanjang meyakini tak ada koi baru yang masuk.

Saat ikan telah berada didalam kolam, jadi semua organ badan serta system yang mengatur langkah hidup serta tingkat kekebalan bakal diadaptasikan dengan keadaan setempat serta dikonsolidasikan dengan cara permanen oleh ikan itu hingga terus bisa hidup damai rukun sentosa dengan ikan lain serta pemiliknya.

Ketika memberikan ikan koi baru ke koi, yang butuh diwaspadai yaitu potensi ikan baru membawa penyakit (Carrier Fish). Walau koi terlihat sehat mungkin saja ia membawa penyakit dari aslinya. Untuk menghindarnya jadi mengkarantina ikan yaitu pilihan bijak. Ikan baru dapat dikerjakan karantina sepanjang 2-4minggu dalam suhu air 18-26 derajat C apabila butuh dengan manipulasi suhu. Ditambah dengan garam 2-5kg/m3.
Previous
Next Post »
Thanks for your comment