iklan banner

Fakta Tentang Ikan Discus



Tidak bisa dipungkiri lagi bahwasanya Ikan hias Diskus sudah jadi primadona yang menjanjikan harapan serta prospektif di hari esok. Ikan sebagai lambang keindahan akuarium di semua dunia ini, memanglah berikan banyak ide untuk siapapun pelakunya baik sebatas hobyis ataupun usaha. Dengan menyandang gelar Ratu Ikan Hias Air Tawar, maka kehadiran ikan hias Diskus jadi fenomenal serta ada pada segmentasi hobyis serta retail usaha yang eksklusif, baik dilihat dari segi biaya of interest ataupun market value.

Kehadiran Ikan Diskus di Indonesia telah tak bisa disebutkan hal yang tetap baru. Siapa saja yang menekuni dunia ikan hias air tawar bisa di pastikan tahu segi keindahan ikan hias ini yang susah ditandingi dari ikan hias manapun. Tetapi, pada orang-orang dengan cara umum banyak yang tetap bertanya-tanya juga belum sempat lihat sosok ikan hias Diskus ini. Hal semacam ini berlangsung disebabkan sosok ikan hias Diskus dengan cara tidak berniat masuk dalam kelompok ikan eksklusif. Disebabkan pencitraan yang terlanjur masuk dalam ranah berpikir orang-orang luas bahwasanya ikan hias Diskus yaitu ikan yang teramat susah untuk dipelihara terlebih dibudi daya. Walau sudah banyak fungsi beberapa penulis buku perihal budidaya ikan Diskus seperti Daniel Indarta, Benny Herman, Heru Susanto, Anton Saksono dan lain-lain yang sudah memetakan semua keringanan perihal budidaya ikan hias indah ini ataupun rekomendasi dunia Diskus dari Heiko Bleher melalui ensiklopedi Bleher's Discus tetap harus ikan hias Diskus tetap fenomenal serta bukan hanya sembarang ikan.
Lepas dari eksklusif nya ikan hias ini, ada hal yang demikian crucial yang butuh memperoleh perhatian dari semua stake holder ataupun praktisi ikan hias Ornamental biasanya di Indonesia. Pertama, hadirnya Raiser ikan hias di Cibinong Bogor yang ditujukan untuk mengatur tata kelola serta manajemen hulu hilir ikan hias di Indonesia yang memberdayakan semua pelaku ekonominya mulai petani ikan hias, breeder, agen sampai eksportir belum tunjukkan hasil yang penting dapat dibuktikan seluruhnya komponen pelaku ikan hias tetap parsial berupaya. Hadirnya Raiser ikan hias ini harusnya bisa jadi barometer ikan hias terutama ikan hias Diskus seperti di Penang serta Singapura. Ke-2, sudah berkali-kali diadakan Kontes ikan hias Diskus di Indonesia serta pada th. 2012 serta 2013 diadakan Kontes Diskus bertaraf Internasional di Mall Taman Anggrek Jakarta, dengan menghadirkan juri sekelas Cuneyt Birol. Kontes Diskus ini walau bertaraf Internasional gaungnya belum beresonansi ditengah orang-orang kita dengan cara luas. Tetap berputar pada ring satu Discus Lovers. Ketiga, Balai Benih Ikan Hias baik dibawah Kementerian Perikanan serta Kelautan ataupun Dinas Perikanan Propinsi belum optimal dalam jadi plasma pembudidayaan ikan Diskus biasanya di wilayahnya. Jangankan mencari bibit ikan Diskus berkwalitas, di Balai benih ikan hias nya saja tak ada ikan Diskus. Ke empat, Pelaku retail usaha berbentuk outlet serta toko ikan hias Diskus yang ada di beberapa penjuru kota besar ada banyak yang belum mengerti karateristik ikan hias Diskus ini serta mereka cuma pada level jual product bukan hanya jual karya seni aquatik perihal Diskus ini. Margin yang besar serta memakai kekurangan literatur customer yaitu hal yang kerap di temui. Beberapa hal yang tercatat di atas tersebut yang penulis cermati dari semua rangkaian Tata Kelola ikan hias Diskus di Indonesia susah untuk bergerak maju dengan cara Komunal yang memberdayakan semua pelaku ekonomi ikan hias Diskus ini. Tetapi harapan yang cerah terus ada pada budidaya ikan hias Diskus di Indonesia ini, diantaranya :

1. Pasar yang senantiasa terbuka luas, baik taraf lokal ataupun regional ataupun eksport.

2. Pasar eksport senantiasa mencari pasokan kuota jadi breeder pasti dicari

3. Nilai seni serta eksklusivisme ikan hias Diskus jadi value status pemiliknya.

4. Rahasia serta tehnik budidaya ikan Diskus semakin terbuka pada siapapun yang berkeinginan menekuninya.

Previous
Next Post »
Thanks for your comment